Kamis, 25 Mei 2017

Masyarakat etnis Makassar mengenal tari pepe'-pepeka ri Makka secara turun temurun dan merupakan warisan dari nenek moyang mereka.Kesenian ini sangat digemari oleh masyarakat Makassar mulai dari anak-anak sampai kepada orang tua karena



SEJARAH TARIAN PEPE'-PEPEKA RI MAKKA

Tari pepe'-pepeka ri Makka adalah kesenian rakyat yang tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat etnis Makassar,Gowa dan sekitarnya di mana pada umumnya masyarakat pendukungnya adalah masyarakat beragama Islam.Hal itu terjadi karena awalnya tari pepe'-pepeka ri Makka muncul bersamaan dengan masuknya agama Islam di Gowa pada abad ke XVII (tahun 1605) Masehi,tepatnya pada saat pemerintahan raja ke XV yaitu Sultan Alauddin di Tallo.Dalam buku sejarah Sulawesi Selatan dijelaskan,bahwa raja Gowa Sultan Alauddin/Tumenanga ri gaukanna (1593-1639) memeluk Islam pada tanggal 9 Jumadil awal 1014 Hijriyah atau 22 September 1605.Mengapa tarian ini erat kaitannya dengan penyebaran agama Islam?karena agama Islam pada waktu itu dikembangkan lewat seni pertunjukan,dengan menampilkan tarian yang atraktif,menarik dan simbolik.

Tarian ini muncul pada masa Syekh Yusuf al-Mahasin al-Taj al-Khalwati al-Makassari Tuanta Salamaka,seorang sufi dari kerajaan Gowa di tahun 1666,berjuang di Banten,mengembangkan agama Islam di pulau Sarandib Sailon dan di Afrika Selatan,wafat di Capetown tanggal 23 Mei 1699.Salah satu per-juangannya dalam mengembangkan Islam adalah lewat seni,ini dibuktikan dalam syair tari pepe'-pepeka ri Makka.Berdasarkan syairnya, maka diambillah nama tersebut menjadi judul sebuah tarian.Kesenian pepe'-pepeka ri Makka yang menurut pengertian masyarakat Makassar,Pepe' artinya api,sedangkan ri menunjukkan tempat (di),sementara Makka diartikan Mekah (tanah suci).Jadi pengertian secara etimologi tari pepe'-pepeka ri Makka adalah sebuah tarian permainan api,diiringi dengan nyanyian yang syairnya bernafaskan Islam dan mempunyai nilai religi,ungkapan kata "Makka (Mekah)" adalah pusat penyebaran agama Islam.

Masyarakat etnis Makassar mengenal tari pepe'-pepeka ri Makka secara turun temurun dan merupakan warisan dari nenek moyang mereka.Kesenian ini

sangat digemari oleh masyarakat Makassar mulai dari anak-anak sampai kepada orang tua karena mempunyai nilai dan makna dan daya tarik tersendiri yaitu adanya atraksi dalam permainan api dan juga atraktif sehingga masyarakat,khususnya masyarakat Makassar tidak merasa bosan menyaksikan kesenian tersebut.

Tari Pepe'-Pepeka ri Makka merupakan bentuk pertunjukan seni tradisi rakyat yang bernafaskan Islam yang dilengkapi dengan properti api.Ide-ide tersebut muncul berdasarkan kisah ketika Nabi Ibrahim pada waktu itu dibakar namun tidak terbakar/tidak termakan api.Di samping itu,sajian tari pepe'-pepeka ri Makka memiliki nilai-nilai ritual,begitu pula dengan musik dan syairnya pun mengandung nilai ritual yang menceritakan tentang kisah nabi Ibrahim ketika dibakar lalu kemudian syair itu diadopsi dalam bahasa Makassar.

Keberadaan tari pepe'-pepeka ri Makka memiliki keterkaitan erat dengan unsur keyakinan seperti yang dianut oleh umat Islam masyarakat pendukung kesenian di lingkungan masyarakat etnis Makassar,khususnya di Kampung Sero dan Kampung Paropo.Kedua tempat tersebut merupakan wilayah masyarakat yang tergolong dalam etnis Makassar yang memelihara dan mengembangkan tari pepe'-pepeka ri Makka hingga saat ini.Bentuk kesenian ini diritualkan oleh masyarakat etnis Makassar dan ditarikan secara turun temurun.Artinya pewarisnya mulai dari nenek moyang mereka sampai kepada anak cucunya saja.

Pertunjukan tari pepe'-pepeka ri Makka mengandung nilai filosofis yang terkait dengan konsep pada masyarakat Makassar yaitu salah satu mitologi appak sulapa (empat persegi) yakni tana (tanah),je'ne (air),anging (angin),dan pepe' (api).Dalam kaitannya dengan tari Pepe-pepeka ri Makka unsur api merupakan bagian yang penting dalam pertunjukan tersebut.Di samping itu,tari pepe'-pepeka ri Makka tidak terlepas dengan kisah Nabi Ibrahim ketika beliau dibakar dengan api.Beliau memohon keselamatan kepada Allah SWT dengan membaca doa yang berbunyi "kulnayana rukuni bardan wasalaman ala Ibrahim".Sebelumnya para penari yang akan pentas tidak lupa mengucapkan syalawat dengan membaca, "Allahumma shalli ala Muhammad waalaa Ali Muhammad" maksud doa tersebut agar memberi keselamatan kepada Nabi Muhammad SAW.Berkaitan dengan konsep di atas,maka tari pepe'-pepeka ri Makka mengandung makna dan nilai sakral yang cukup tinggi terkait dengan adanya permainan api sehingga menjadi sebuah bentuk yang terangkai menjadi sebuah pertunjukan tari,khususnya dalam kehidupan masyarakat etnis Makassar.

Di samping itu,bahwa api dapat pula dimaknai sebagai salah satu anasir alam yang memiliki daya panas yang cukup tinggi.Api membara selalu dalam posisi tegak dan berpijar ke atas,ini merupakan simbol sifat tegas dalam menegakkan keadilan.Terkait dengan permainan api pada tari Tari Pepe'-pepeka ri Makka (Kesenian Tradisional Makassar) secara tekstual tergambar bahwa api yang dijadikan media selalu memancarkan cahaya ke atas juga merupakan salah satu simbol watak kepribadian orang Makassar yang selalu bersikap tegas dalam mengambil sebuah keputusan.

Dalam syair tari pepe'-pepeka ri Makka,makna yang terkandung di dalamnya sangat dalam terkait dengan penyebaran Agama Islam. Seperti yang terungkap dalam salah satu bagian syairnya adalah "pepe'-pepeka ri Makka lanterayya ri Madinah parombasai natakabbere dunia".Artinya api di Mekah lentera/obor dari Madinah kobarkanlah sehingga dunia berkumandang takbir (membesarkan Allah).

Syair tersebut di atas,dapat di-pahami bahwa ajaran agama Islam awalnya berasal dari kota Mekah di mana Nabi Muhammad SAW dilahirkan.Kemudian beliau menyebarkannya selama kurang lebih 13 tahun lamanya.Beliau mendakwahkan kalimat "La Ilaha Illallah" yang berarti tiada tuhan selain Allah.Kota Makkah saat itu banyak dipenuhi oleh orang-orang yang musyrik yang menyembah berhala.Setelah sekian lama Rasulullah SAW berdakwah,namun hanya beberapa orang saja yang beriman/percaya dan mem-benarkan apa yang ia bawa. Bahkan beliau dan pengikutnya mendapatkan perlakuan yang keji dan kejam dari penduduk setempat dan kemudian ia mendapat perintah hijrah/berpindah ke Madinah.Di kota tersebut barulah agama Islam berkembang dengan pesat setelah mereka penduduk Madinah mengangkat Rasulullah sebagai pemimpin mereka dalam hal agama dan pemerintahan. Maka Madinah menjadi simbol wadah ajaran agama Islam yang kemudian dalam syair tari pepe'-pepeka ri makka tersebut di atas dilambangkan dengan obornya dan inti ajaran yang membawa cahaya disimbolkan dengan api,jika keduanya telah bersatu maka seluruh dunia akan terdengar men-dengungkan kalimat takbir.Di samping itu makna lain yang tersirat di dalam-nya adalah api merupakan inti,dalam ilmu tasauf merupakan lambang hakikat/makrifat,sedangkan obornya adalah wadah yang melambangkan syariatnya.Keberhasilan akan terwujud jika syariat dan hakikat dipadukan bagaikan tubuh dan nyawa.

* Dikutip dari berbagai sumber


Tidak ada komentar:

Posting Komentar