Minggu, 28 Mei 2017

MENEMANI MAYAT SELAMA 40 HARI (Kisah Inspirasi Jangan Bangga Punya Harta Banyak). Alkisah seorang Konglomerat yang sangat



MENEMANI MAYAT SELAMA 40 HARI 
(Kisah Inspirasi Jangan Bangga Punya Harta Banyak).
Alkisah seorang Konglomerat yang sangat 

kaya raya menulis surat wasiat:
"Barang siapa yang mau menemaniku selama 40 hari di dalam kubur setelah

aku mati nanti, akan aku beri warisan separuh dari harta peninggalanku." Lalu ditanyakanlah hal itu kepada anak-anaknya apakah mereka sanggup
menjaganya di dalam kubur nanti.

Tapi anak-anaknya menjawab, "Mana mungkin kami sanggup menjaga ayah,
karena pada saat itu ayah sudah menjadi mayat." Keesokan harinya, dipanggillah semua adik-adiknya. Dan beliau kembali

bertanya, “Adik-adikku, sanggupkah diantara kalian menemaniku di dalam
kubur selama 40 hari setelah aku mati nanti? Aku akan memberi setengah

dari hartaku!" Adik-adiknya pun menjawab, “Apakah engkau sudah gila? Mana mungkin
ada orang yang sanggup bersama mayat selama itu di dalam tanah.” Lalu dengan sedih Konglomerat tadi memanggil ajudannya, untuk

mengumumkan penawaran istimewanya itu ke se antero negeri. Akhirnya, sampai jugalah pada hari di mana Konglomerat tersebut kembali ke

Rahmatullah. Kuburnya dihias megah laksana sebuah peristirahatan
termewah dengan semua perlengkapannya. Pada waktu yang hampir bersamaan, seorang Tukang Kayu yang sangat

miskin mendengar pengumuman wasiat tersebut. Lalu Tukang Kayu tersebut
dengan tergesa-gesa segera datang ke rumah Konglomerat tersebut untuk

memberitahukan kepada ahli waris akan kesanggupannya. Keesokan harinya dikebumikanlah jenazah Sang Konglomerat. Si Tukang Kayu
pun ikut turun ke dalam liang lahat sambil membawa Kapaknya. Yang paling

berharga dimiliki si Tukang Kayu hanya Kapak, untuk bekerja mencari nafkah. Setelah tujuh langkah para pengantar jenazah meninggalkan area

pemakaman, datanglah Malaikat Mungkar dan Nakir ke dalam kubur tersebut. Si Tukang kayu menyadari siapa yang datang, ia segera agak menjauh dari
mayat Konglomerat. Di benaknya, sudah tiba saatnya lah si Konglomerat

akan diinterogasi oleh Malaikat Mungkar dan Nakir. Tapi yang terjadi malah sebaliknya, Malaikat Mungkar-Nakir malah menuju ke


arahnya dan bertanya, "Apa yang kau lakukan di sini?" Aku menemani mayat ini selama 40 hari untuk mendapatkan setengah dari

harta warisannya", jawab si Tukang kayu. Apa saja harta yang kau miliki?", tanya Mungkar-Nakir.
"Hartaku cuma Kapak ini saja, untuk mencari rezeki", jawab si Tukang Kayu. Kemudian Mungkar-Nakir bertanya lagi, "Dari mana kau dapatkan Kapakmu
ini?"

"Aku membelinya", balas si Tukang Kayu.
Lalu pergilah Mungkar dan Nakir dari dalam kubur

tersebut. Besok di hari kedua, mereka datang lagi dan bertanya, "Apa saja yang kau
lakukan dengan Kapakmu?"
"Aku menebang pohon untuk dijadikan 

kayu bakar, lalu aku jual ke pasar",
jawab tukang kayu. Di hari ketiga ditanya lagi, "Pohon siapa yang kau tebang dengan Kapakmu
ini?"

"Pohon itu tumbuh di hutan belantara, jadi ngak ada yang punya", jawab si
Tukang Kayu.
"Apa kau yakin?", lanjut Malaikat.

Kemudian mereka menghilang. Datang lagi di hari ke empat, bertanya lagi "Adakah kau potong pohon-
pohon tersebut dengan Kapak ini sesuai ukurannya dan beratnya yang sama
untuk dijual?"

"Aku potong dikira-kira saja, mana mungkin ukurannya bisa sama rata",
tegas tukang kayu. Begitu terus yang dilakukan Malaikat Mungkar Nakir, datang dan pergi sampai
tak terasa sekarang 39 hari sudah. Dan yang ditanyakan masih berkisar

dengan Kapak tersebut. Di hari terakhir yang ke 40, datanglah Mungkar dan Nakir sekali lagi bertemu
dengan Tukang kayu tersebut. Berkata Mungkar dan Nakir, "Hari ini kami

akan kembali bertanya soal Kapakmu ini". Belum sempat Mungkar-Nakir melanjutkan pertanyaannya, si Tukang kayu
tersebut segera melarikan diri ke atas dan membuka pintu kubur tersebut.

Ternyata di luar sudah banyak orang yang menantikan kehadirannya untuk
keluar dari kubur tersebut. Si Tukang Kayu dengan tergesa-gesa keluar dan lari meninggalkan mereka
sambil berteriak, "Kalian ambil saja semua bagian harta warisan ini, karena

aku sudah tidak menginginkannya lagi." Sesampai di rumah, si Tukang Kayu berkata kepada istrinya, "Aku sudah tidak

menginginkan separuh harta warisan dari mayat itu. Di dunia ini harta yang
kumiliki padahal cuma satu Kapak ini, tapi Malaikat Mungkar-Nakir selama 40

hari yang mereka tanyakan dan persoalkan masih saja di seputar Kapak ini.
Bagaimana jadinya kalau hartaku begitu banyak? Entah berapa lama dan

bagaimana aku menjawabnya." Dari Ibnu Mas’ud RA dari Nabi Muhammad SAW bahwa beliau bersabda,
"Tidak akan bergerak tapak kaki anak Adam pada hari kiamat, hingga ia

ditanya tentang 5 perkara, yaitu umurnya untuk apa dihabiskannya, masa
mudanya kemana dipergunakannya, hartanya darimana ia memperolehnya

dan kemana dibelanjakannya, ilmunya sejauh mana diamalkan?" (HR.
Turmudzi) 

Silahkan Share..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar