Kamis, 18 Mei 2017

Masyarakat Sulawesi Selatan yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) menyambangi kantor perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan di Jalan Yusuf Adiwinata, Jakarta, Rabu (17/5).




Masyarakat Sulawesi Selatan yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) menyambangi kantor perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan di Jalan Yusuf Adiwinata, Jakarta, Rabu (17/5).


Kedatangan mereka dalam menyikapi pernyataan dan tudingan negatif dari politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu dan Ketua Solidaritas Merah Putih Silver Matutina yang menghujat Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).


Wakil Ketua Umum KKSS Andi Jamaro Dulung menjelaskan, empat suku besar di Sulsel yakni Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja mengecam keras pernyataan negatif terhadap JK yang juga ketua Badan Kehormatan KKSS. Menurutnya, pernyataan tersebut merupakan tindakan yang ingin memecah belah bangsa.


"Bagi kami ini adalah harga diri. Dan karena itu saya minta aparat untuk segera mengamankan orang ini, karena kalau tidak kami yang bergerak mengamankan, atau warga kami yang tidak terkontrol yang mengamankannya," ujar Andi kepada wartawan.


Senada disampaikan anggota KKSS Said Didu. Menurutnya, pernyataan dan tudingan negatif terhadap JK bukan hanya menyudutkan tokoh Sulsel, melainkan juga telah melecehkan JK selaku simbol negara. Dia mengatakan, tindakan tersebut merupakan cara untuk memecah belah kepala pemerintahan. Terlebih pihak yang melakukannya dekat dengan kekuasaan.


"Ada orang yang merasa dekat dengan kekuasaan dan bebas melakukan apa-apa dan memecah belah pimpinan kepala negara," ujar Said.


Dia menghimbau agar masyarakat Sulsel dapat menahan diri dan tidak terpancing dengan ulah pihak-pihak yang ingin memecah belah persatuan NKRI dengan cara menyudutkan Wapres JK.


"Kami mengingatkan, apabila masih ada pihak yang bergerak untuk memecah belah bangsa ini maka pilar bhinneka NKRI Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja agar turun. Karena kami merupakan perajurit NKRI merasa dirugikan dengan proses politik seperti ini hanya gara-gara segelintir orang bangsa ini mau pecah," pungkasnya.


Sebelumnya, Adian dalam pernyataannya dalam acara Refleksi Gerakan Mahasiswa 98 Melawan Kebangkitan Orde Baru di Taman Ismail Marzuki menyebut Wapres JK seperti duri dalam pemerintahan. Dengan nada ancaman, dia meminta kepada JK agar jangan coba-coba mengkhianati Presiden Joko Widodo (Jokowi).


Sedangkan Silver Matutina lebih keras lagi mengecam JK. Dalam video saat orasi di depan pengunjuk rasa, dia menuduh JK lebih mementingkan diri sendiri dan kelompoknya saja. Silver menghujat JK sebagai pemecah belah persatuan dan aktor yang membuat negara Indonesia terpuruk.


Silver juga menyatakan bahwa langkah JK mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi) di Pilkada DKI Jakarta 2017 lebih karena untuk kepentingan golongan. Dengan dukungan tersebut, JK dianggap berseberangan dengan Presiden Jokowi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar