Selasa, 09 Mei 2017

Media Gaib MAKASSAR Ketika Mahasiswa dan sang Jenderal mengembalikan Sejarah Makassar !!.. HM Patimpo, lahir pada tanggal 16 Desember 1926 di Lembah Binuang,Polewali (Sulbar). Ayahnya bernama Puang Bakkidu seorang keturunan bangsawan Sidrap dan Wajo. Ibunya bernama Andi Besse Mappa, Binuang/Polewali.





Ketika Mahasiswa dan sang Jenderal mengembalikan Sejarah Makassar !!..

HM Patimpo, lahir pada tanggal 16 Desember 1926 di Lembah Binuang,Polewali (Sulbar). Ayahnya bernama Puang Bakkidu seorang keturunan bangsawan Sidrap dan Wajo. Ibunya bernama Andi Besse Mappa, Binuang/Polewali. 

Ketika beliau menjabat walikota Makassar, pada tahun 1971 terjadi perluasan kota secara besar_besaran yang semula hanya 21 km persegi menjadi 175 km persegi atau 8 (delapan) kali lipat dari sebelumnya. Dengan mengambil sebagian daerah kabupaten Gowa, Maros dan Pangkep. Dan di era ini pulalah, nama kota Makassar berubah menjadi kota Ujung Pandang.

Sekitar tahun 1999 banyak Mahasiswa Makassar yang menolak nama Ujung Pandang supaya di ganti dengan nama asalnya, yaitu kota Makassar. Demo dengan aksi besar_besaran berlangsung sekitar tiga bulan lamanya. Dan alhasil, keluarlah PP No.86 tahun 1999 perubahan nama Ujung Pandang menjadi Makassar. 

Ketika Kodam XIII Merdeka terbentuk dengan markasnya berada di Palu di mana wilayah teritorialnya di 3 provinsi yaitu Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah. Maka KASAD TNI Jenderal Mulyono mengembalikan nama Kodam VII Wirabuana ke asalnya menjadi Kodam XIV Hasanuddin, dan tentunya bapak Jenderal paham betul sejarah dan sangat menghormati sosok beliau Sultan Hasanuddin.  Acara perubahan nama ini berlangsung di Lapangan Karebosi pada hari Rabu tanggal 12 April 2017.

Yang menjadi pertanyaan adalah ??..
1.Kapan Fort Rotterdam di kembalikan nama asalnya menjadi Benteng Pannyua, serta nama Museum La Galigo di ubah sesuai nama pendiri bangunan ini, yaitu raja Gowa yang ke_10 Karaeng Tunipallangga. 
2.Apakah kita butuh keajaiban atau pemimpin yang tahu betul sejarah Makassar dan mengembalikan apa yang sepantasnya di kembalikan.
3.Atau butuh sosok lagi seperti bpk Jenderal Mulyono

Jawabannya ada pada diri Bija Mangkasara' sejauh mana kita mau berjuang yang di sertai dengan "Kana Tojeng_Gau Tojeng_Kuntu Tojeng".


Tidak ada komentar:

Posting Komentar